Info Penting:

Cara mencegah penularan HIV/AIDS


Cegah penularan hiv dengan cara ini

Kita tahu HIV/AIDS merupakan momok yang sangat menakutkan,namun upaya menghindarinya kebanyakan orang kurang memperhatikan dan kurang peduli.Maka jika sudah terkena terinfeksi hiv positif baru menyesal.Maka dari itu disini kami mengingatkan: "SESAL KEMUDIAN TIDAK BERGUNA" "PENYESALAN SELALU DATANG TERLAMBAT" "YANG DATANGNYA DIAWAL ADALAH PENCEGAHAN/ANTISIPASI"

Berikut dibawah ini merupakan beberapa cara atau tip untuk mencegah penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang bisa menyebabkan (Acquired Immune-Deficiency Syndrome)

1.Saling setia pada pasangan.

Saling setia pada pasangan niatkan bukan hanya demi tidak tertular hiv saja namun hal itu adalah kewajiban kita.Karena dengan setia maka rumah tangga akan tenteram damai sejahtera jauh dari masalah.

2.Gunakan kondom saat hubungan badan/hubungan sex

Menggunakan kondom memang lebih aman dari tertularnya penyakit Infeksi menular sexual (IMS) meski tidak ada jaminan 100% keamanannya.Terlebih bagi yang prilakunya tidak mengikuti atau melawan ajaran agama yaitu dengan berganti-ganti pasangan tak resmi yang sangat beresiko tinggi terkena / tertular penyakit menular kelamin termasuk HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang nantinya bisa menimbulkan (Acquired Immune-Deficiency Syndrome)

Tentu dalam hal ini kami menyarankan untuk berhubungan sex dengan pasangan resmi dan sangat menganjurkan untuk tidak pernah melakukan hubungan sex bebas.Hal ini berkaitan dengan hukum agama islam juga agama dan ajaran apapun pasti melarang perbuatan asusila jenis sex bebas ini.Alasan lain untuk meninggalkan 100% sex bebas adalah demi kesehatan.

3.Hindari jarum suntik yang tidak steril apalagi dipakai berulang-ulang.

Jarum suntik merupakan media penularan yang sangat beresiko tinggi dalam penularan hiv terlebih jika digunakan berulang-ulang.Baik itu jarum suntik didalam pengobatan media maupun jarum suntik sabu-sabu.Maka hindari hal tersebut.

4.Kurangi jumlah pasangan sex bebas.

Hal tersebut mutlak dilakukan agar kita bisa aman dari tertularnya hiv.Semakin banyak jumlah pasangan sex bebas yang dipakai berganti-ganti maka resiko tertular juga lebih tinggi maka pasangan resmi sangat direkomendasikan dan pasangan tak resmi wajib ditinggalkan.ingat! Pasangan tidak resmi wajib ditinggalkan bukam hanya dihindari.

5.Hati-hati dalam transfusi darah.

Meski petugas yang mengambil darah dari pendonor sudah melakukan antisipasi itu tak ada salahnya kita tetap waspada.Jadi jika mau memakai dari darah pendonor yang disediakan sendiri pastikan si pendonor benar-benar sehat dari sakit apapun apalagi pengidap hiv.

6.Saat potong rambut bawalah alat potong sendiri.

Alat potong rambut terutama guillette yang untuk mengerik rambut perlu membawa sendiri yang terjamin keamanannya karena meski resikonya sedikit bisa jadi penggunakan alat cukur bersamaan juga bisa menularkan hiv dan penyakit lainya yang bisa menular lewat darah,tentu ini dengan kondisi tertentu misalnya alat cukur melukai penderita hiv hingga berdarah.meski kasus ini blm sering terdengar namun tak ada salahnya kita lebih waspada dan hati-hati apalagi penderita/pengidap hiv jumlahnya semakin banyak dan kita tidak tahu siapa-siapa yang terkena hiv.

7.Jangan sembarangan menyusukan anak kita ke orang lain.

Hal tersebut selain akan rumitnya hukum pernikahan dikemudian hari(karena muhrim sebab sepersusuan) juga beresiko tertular hiv jika ternyata yang disusui mengidap hiv.Adalah takbada salahnya untuk berhati-hati dengan hal tersebut karena "pencegahan itu selalu lebih baik dari pada keterlanjuran".

Mari kita lebih berhati-hati,Aturan agama taati in syaa Alloh kita akan mendapatkan resiko yang lebih kecil dari tertularnya hiv dan penyakit menular lainya.

info terkait

Obat mujarab sembuhkan hiv sudah ada

Tanda-tanda menderita HIV/AIDS

Bee venom/racun lebah bisa jadi Obat HIV/Aids

Testimoni-testimoni kesembuhan penyakit dengan terapi lebah plus herbal Bapak Sutanto

Kesaksian ODHA (Orang Dengan Hiv Aids) sembuh dengan Pengobatan Sengat Lebah Plus Herbal Bapak Sutanto